TCC_3 Googgle Classroom SGSI 2020
Memberikan Pelatihan online yang diadakan oleh SGSI melalui grup telegram dan Google Classroom didampingi oleh Mentor kak Rose, bu Syarifah Elly dan bu Badryah Shina.
Diklat Online Google Classroom_Quizizz
Alhamdulillah terlaksana kegiatan diklat online TCC GC-2 SGSI di grup Telegram @SGSISuper.
TCC-GC 1 SGSI
Workshop online membuat Kelas digital menggunakan Platform Google Classroom part-1 di grup Telegram Sahabat Guru Super Indonesia.
Sebagai Narasumber diklat online TCC-GC 1 SGSI
Ingin belajar bersama tentang Google Classroom? Silakan join di grup telegram @SGSISuper.
Cover Buku Menulis Antologi #21
Hasil dari ikut pelatihan online KMA OP-21 di grup telegram SGSI.
Sebagai Narasumber diklat online TCC-GC 1 SGSI
Ingin belajar bersama tentang Google Classroom? Silakan join di grup telegram @SGSISuper.
Cover Buku Menulis Antologi #21
Hasil dari ikut pelatihan online KMA OP-21 di grup telegram SGSI.
Sunday, November 25, 2018
Soal Kisi-kisi PAS ganjil Matematika Kelas 8
Soal Kisi-kisi Penilaian Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran tahun 2018/2019 mata pelajaran Matematika Kelas 8 SMP kurikulum 2013
KISI-KISI PAS MATEMATIKA KELAS 8 T.P 2018/2019
Berikut kisi-kis Penilaian Akhir Semester ganjil mata pelajaran Matematika kelas 8 SMP Tahun Pelajaran 2018/2019
Saturday, November 24, 2018
RPP MATEMATIKA KELAS 8 MATERI FUNGSI
Berikut ini saya sharing RPP Matematika kelas 8 SMP materi Fungsi,
Jika bermanfaat, silakan tinggalkan komentar saran dan kritik di kolom komentar. semoga bermanfaat. Terima kasih.
RPP MATEMATIKA KELAS 8 MATERI SISTEM KOORDINAT
Berikut saya sharing Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas 8 SMP materi tentang Sistem Koordinat. Semoga bermanfaat
RPP POLA BILANGAN KELAS 8 SMP
Berikut ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi Pola Bilangan Kelas 8
Friday, November 9, 2018
Hikayat Buku Yang Tak Terbaca
Dahsyatnya Kekuatan Cinta
Oleh Bariudin Talib
Guru SMPN 1 Tanjung Selor
IDENTITAS BUKU
Judul: Ayat-Ayat Cinta
Penulis: Habiburrahman El-Shirazy
Tahun Terbit: Cetakan IV, Desember 2015
Jumlah halaman: vi + 698 halaman
Penerbit: Republika Penerbit ( PT Pustaka Abdi Bangsa)
ISBN: 978-602-0822-15-0
Habiburrahman El Shirazy adalah Novelis No 1 Indonesia, Selain novelis,
Sarjana Universitas AL-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara,
dai, penyair, sastrawan, pimpinan pesantren, dan penceramah.
Apakah sahabat pecinta novel religi? sudah
tentu mengenal pemilik buah pena yang
phenomenal ini, di antaranya ketika cinta bertasbih, Di Atas Sajadah Cinta,
Dalam Mihrab Cinta, Pudarnya Pesona Kleopatra dan Api Tauhid.
Karya kang Abik ini selalu ditunggu oleh
pecinta novel religi. buku yang ditulis kang Abik bukan hanya mampu menghibur
pembaca tetapi mampu mengeluarkan api tauhid dari baris kalimat-kalimat religi
yang menjadi ciri khas tulisan beliau.”
“ La
haula wa la quwwata illa billah,….La haula wa la quwwata illa billah…”
Kalimat penyerahan diri dalam segala urusan
kepada ALLah Ta’ala. Sebagai hamba tidaklah bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa
menolak sesuatu, juga tidak bisa memiliki sesuatu selain kehendak ALLah ini
selalu di ucapkan oleh Fahri yang menjadi tokoh utama dalam novel yang bertajuk
Ayat-Ayat Cinta sejak bagian pertama sampai bagian yang kedua.
Bab pertama dalam buku ini penulis mengajak
kita bernostalgia tentang cerita cinta
Fahri dengan Maria ketika Sang Pengintai menjemput Maria menuju ke alam
keabadian setelah selesai membaca Surat Mariam, Fahri menumpahkan air matanya
dan Aisyah berlari keluar dari ruang
perawatan Maria menahan keharuan sekaligus cemburu yang mendalam melihat Fahri mencium
Maria untuk yang pertama dan terakhir.
Sungguh suasana yang mampu membaurkan segala
rasa tertuang dalam baris kalimat yang
penulis tulis dan pembaca tanpa sengaja meneteskan air mata. Seakan berada
dalam suasana hati yang dialami oleh Fahri, Maria dan Aisha.
Ketika kekuatan cinta dan api tauhid berbaur
di satu suasana kedukaan yang mendalam, api cemburu yang dirasakan Aisha ikut tertahan. dan Fahri dengan naluri
kelelakiannya. Kisah novel ini semakin membuat kita penasaran tak
tangung-tanggung penulis memanjakan pecinta novel religinya dengan menambahkan
698 halaman menjawab rasa penasaran dari kelanjutan cerita pertama Ayat-Ayat Cinta, luar biasa ya
Sahabat? Kang Abik wajar dijuluki pemilik buah pena emas setiap kali menulis.
Disatu sisi penulis menuliskan sosok Fahri
yang terlalu sempurna, iya amat sempurna sahabat bukankah no body is perfect?
Hal ini terlihat sangat berlebihan karena dalam realita sosok Fahri ini tak
mungkin ada. Kalau pun ada hanya dalam novel Ayat-Ayat Cinta. Barangkali ini
julukan buat Kang Abik Sendiri oleh istrinya.
Universitas Edinburg, tempat di mana Fahri
menjadi asisten seorang professor, keberadaan Fahri sangat diperhitungkan
sesusai dengan karakternya dalam penokohan di novel ini, cerdas dan sangat bersahaja. Kepribadiannya sangat
terpuji dan membuat banyak orang yang kagum padanya. Fahri masih bergelut
dengan disertasi doktoralnya, yang tak beberapa lama lagi akan rampung, sembari
menjadi dosen penganti di kelas pasca sarjana.
Cerita dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini sudah
diterbitkan menjadi cerita bersambung di web Republika setiap hari. Setelah itu
cerita bersambung dijadikan sebuah novel,
pertama kali terbit pada bulan november 2015, dan sampai saat ini tetap menjadi
ten best seller. Benar-benar luar
biasa.
Fahri selalu saja berteman dengan bayangan Aisha, meskipun Aisha hilang
sejak 4 November 2007 bersama kawan reporternya ketika berkunjung ke Palestina.
Setahun setelah itu tanggal 29 januari 2008, Fahri mendapat kabar bahwa teman
reporter Aisha tewas mengenaskan di Palestina, sedang Aisha hilang tanpa kabar
apapun. Walaupun hati Fahri masih sangat tertekan dengan hilangnya Aisha, tapi
ia mencoba menyibukkan diri di akademik sekaligus mengurus bisnisnya. Hingga ia
tenggelam dalam kesibukkannya dan mencoba sedikit demi sedikit melupakan Aisha.
Namun Fahri selalu memeriksa akun bank atas nama Aisha. Sebagai tanda dia tak
pernah bisa melupakan Aisha dalam sisi hatinya yang terkadang rapuh direngkuh
kerinduan.
Puisi romantis Aisha untuk Fahri:
Agar dapat melukiskan hasratku,
kekasih,
kata-katamu,
Ciuman Taruhlah bibirmu seperti
bintang di langit dalam malam yang hidup
Dan deras lenganmu memeluk daku
Seperti suatu nyala bertanda
kemenangan
Mimpiku pun berada dalam benderang
dan abadi
Puisi balasan dari
Fahri untuk Aisha:
Alangkah manis bidadriku ini
Bukan main elok pesonanya
Matanya berbinar-binar
Alangkah indahnya
Bibirnya,
Mawar merekah di taman syurga
Bait puisi dalam novel ini mengambarkan romantisme
yang terjadi di antara Fahri dan Aisha secara tak langsung penulis menyampaikan
pesan, keindahan jalinan kasih antara suami istri saat mereka di satukan dalam kehidupan
menjalani hari-harinya penuh cinta.
Akhir dari cerita dalam novel ini mereka kembali di
pertemukan meskipun wajah Aisha tak lagi secantik awal mereka bersua. Semua itu
terjadi karena Aisha lama mendekap di dalam penjara palestina dan mengalami
berbagai macam siksaan.
Suasana haru terasa menyayat hati saat mereka
dipertemukan penuh dengan keharuan
karena kekuatan cinta dan kekuatan api tauhid membawa mereka kembali dipersatukan. Fahri mencintai Aisha sepenuh
jiwa bukan hanya fisik namun seluruh raganya.
Kang abik mengakhiri cerita novel ini dengan cerita
di kelbe College, setelah membaca 41 bab sebelumnya. Cerita yang menginsfirasi
bagi hati-hati yang mulai hambar dalam mengerahkan kekuatan cinta dan
menyalakan api tauhidnya.
RIWAYAT PENULIS RESENSI
Bariudin Talib, lahir 6
Oktober 1980 di Muna, Sulawesi Tenggara, berprofesi sebagai guru, mengajar
Matematika di SMP Negeri 1 Tanjung Selor dan SMP Negeri 3 Tanjung Palas Barat Kabupaten
Bulungan. Ini pengalaman pertama meresensi buku setelah bergabung di Sahabat
Guru Indonesia dengan mengikuti kelas Komunitas Guru Penulis (Kogupe) angkatan 2
di bawah bimbingan master Eka Wardana. Contact Person 08115988355. Grup
literasi yang saya ikuti adalah SGI (Sahabat Guru Indonesia).